Minggu, 05 Desember 2010

Tahun Depan Android Akan Jadi 'Raja'

CALIFORNIA - Semakin banyak saja perusahaan riset yang memprediksi bahwa Android bakal menjungkalkan sistem operasi yang sudah ada, seperti Symbian dan iOS, termasuk analisis dari IDC.

Memang saat ini ponsel Android menyumbang 23 persen dari total pengiriman di Eropa Barat pada kuartal ketiga, di belakang Nokia Symbian dan Iphone Apple. Namun analis IDC Francisco Jeronimo mengatakan bahwa ponsel Android akan segera menjungkal Symbian dan iPhone.

Dilansir The Inquirer, Jumat (3/12/2010), Jeronimo menambahkan bahwa Android sudah berada di posisi kedua Symbian di seluruh dunia.

"Pemimpin pasar dengan perangkat Android di Eropa Barat adalah HTC dengan 39 persen, diikuti oleh Sony Ericsson dengan 27 persen dan Samsung dengan 14 persen," kata Jeronimo.

"Samsung mendapatkan tempat yang cukup strategis setelah peluncuran dari Galaxy S di kuartal kedua," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa iPhone yang menjadi perangkat panas tahun lalu. Ini hari itu adalah semacam perangkat 'tua'.

Galaxy S dipandang sebagai pesaing iPhone yang paling serius, pasalnya fungsi dan aplikasi pihak ketiga hampir sama dengan iPhone namun dengan harga yang lebih rendah.

Smartphone diharapkan akan naik menjadi 49 persen dari total pengiriman handset Eropa Barat pada tahun 2011, naik dari perkiraan 35 persen per tahun ini.

Call of Duty Akan Jadi Game Berbayar?

SAN FRANSISCO - Rumor tentang kemungkinan Activision akan memungut biaya di game Call of Duty (CoD) semakin kencang sejak pertengahan Juni 2010 silam.

Ketika itu, CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick menyatakan bahwa di masa mendatang,
CoD akan dijadikan game online dan diwajibkan berlangganan. "Aku akan menjadikan Call of Duty game berlangganan," kata Kotick.

Namun, kini hal tersebut dibantah langsung oleh CEO Activision Publishing Eric Hirsberg. "Tak ada rencana kami untuk mengubah CoD seri online menjadi model berlangganan," kata Hirsberg seperti dilansir GameSpot, Jumat (25/11/2010).

"CoD akan selamanya free, bebas biaya," kata Hirsberg.

Hirsberg mengatakan, menghubungkan gamer dengan komunitas online untuk bermain Call of Duty mutlak adalah memberikan pengalaman, dan kita tidak akan mengenai biaya untuk itu.

"Kami tidak mencoba untuk menguangkan game tersebut," kata Hirsberg

Activision sendiri baru merilis Game Call of Duty terbaru, Black Ops. game inipun langsung menuai sukses, hanya dalam waktu sejam game tersebut menarik sekira satu juta pemain di Xbox Live.

Permainan tersebut diharapkan dapat dijual 13 juta hingga 15 juta unit di kuartal ini. Angka ini sedikit lebih rendah dari pendahulunya, Modern Warfare, yang dibuat oleh Infinity Ward studio.

CoD: Black Ops hadir dengan mengangkat cerita pasca Perang Dunia II. Selain bertempur di Vietnam, beberapa misi dalam game ini pun bakal membawa gamer ke belahan dunia seperti Kuba dan Amerika Utara. Berbeda dengan seri sebelumnya, Modern Warfare 2, dimana proses pengerjaannya dilakoni oleh Infinity Ward. Kini CoD7: Black Ops ditangani oleh Treyarch, sebuah pengembang game yang pernah membuat Quantum of Solace dan Call of Duty: World at War. (ugo)

Hybrid Cloud Computing Mulai Menarik Perhatian

Perusahaan yang ingin memasang Awan publik dan privat (hybrid cloud computing) diwakili oleh 38 persen responden, sementara 37 persen menyatakan hanya menginginkan Awan privat (private cloud computing). Pilihan terhadap Awan privat lebih jelas di sektor perbankan dan pemerintahan, sedangkan Awan publik masih mendapat penolakan.

Bahkan, di Jepang, negara paling positif terhadap Awan dalam survei ini, ternyata hanya 15 persen dari responden yang mau menggunakan Awan publik. Organisasi di Asia Tenggara lebih memilih Awan hibrida, dengan empat poin persentase lebih tinggi dibandingkan rata-rata Asia Pasifik. Area storage (58 persen) menunjukkan beban kerja pertama bagi Awan privat. Jepang (62 persen) dan China (61 persen) menginginkan penerapan storage dalam Awan privat. Aplikasi enterprise berbasis Awan adalah kategori kedua di Asia Pasifik dengan 49 persen. Untuk rencana penerapan, sebanyak 93 persen responden menyatakan mereka akan menggunakan Awan untuk konferensi web, IM, kolaborasi dan e-mail.

"Industri memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap model Awan hibrida. Sangat penting bagi enterprise untuk mendapatkan platform infrastruktur, model manajemen bersama, dan layanan aplikasi yang menjembatani Awan privat dan publik sehingga mampu memberikan Awan yang saling beroperasi untuk portabilitas data dan aplikasi," kata SVP dan GM VMware Jepang dan Asia Pasifik, Andrew Dutton.

Mengenai hambatannya, dia mengatakan, integrasi dengan sistem yang sudah terpasang dan kekhawatiran keamanan menjadi ganjalan adopsi Awan. Ini dinyatakan oleh 46 persen responden. Di pasar berkembang, faktor kunci yang menghambat adopsi Awan adalah kurangnya pemahaman.

Hal ini ditegaskan 44 persen responden di China, 40 persen di Malaysia dan 40 persen di Thailand, dibandingkan dengan rata-rata regional 36 persen. Hasil-hasil ini mengindikasikan secara kuat bahwa solusi Awan berbasis standar dan edukasi tentang Awan sebagai faktor pendorong yang signifikan di Asia Pasifik. Hasil survei menyatakan, organisasi di Asia Pasifik (59 persen) secara konsisten menyatakan infrastruktur virtualisasi sebagai komponen pembangun utama dari komputasi Awan. Dutton pun menuturkan mengenai hubungan antara virtualisasi dan komputasi Awan.

"Virtualisasi memungkinkan organisasi memisahkan aplikasi bisnis dan informasi kritikal dengan peranti keras fisik. Hal ini menjadi cara yang efektif dan cepat menuju Awan," ucapnya.

Adopsi virtualisasi di Asia Pasifik tertinggi Australia (87 persen) dan Jepang (82 persen). Berdasarkan sektor, adopsi virtualisasi terbanyak di asuransi (82 persen) dan layanan perbankan keuangan (76 persen). Thailand (67 persen) dan Singapura (65 persen) menyusul di belakang Australia dan Jepang. Penetrasi virtualisasi di Asia Tenggara mencapai 30 persen.
Dikatakan, sebagian besar perusahaan Asia Pasifik menggunakan virtualisasi untuk server dan data center. Banyak di antaranya fokus memberdayakan virtualisasi untuk meningkatkan kemampuan pemulihan bencana dan kesinambungan bisnis.Peluang pertumbuhan terbesar bagi virtualisasi di Asia Pasifik adalah di area komputasi personal, walaupun banyak organisasi memasukkan virtualisasi desktopsebagai prioritas rendah.

Kendati begitu,banyak manfaat yang bisa diperoleh dari virtualisasi desktop. Contohnya, fleksibilitas dalam penghantaran aplikasi dan data kepada pengguna akhir, tanpa bergantung pada jenis peranti akses.

"Dengan menyediakan kemampuan swalayan berskala besar bagi para pengguna akhir, virtualisasi desktop adalah bagian terakhir untuk membuat perusahaan yang fleksibel, berskalabilitas tinggi dan tanggap terhadap kebutuhan bisnis," tutur Dutton. (Koran SI/ M Iqbal) (srn)

Netbook Berbasis Chrome OS Mendarat 7 Desember

CALIFORNIA - Teka-teki mengenai kepastian netbook berbasis sistem operasi Chrome sedikit mulai terkuak. Pasalnya, Google kabarnya akan meluncurkan netbook Chrome OS pertama akan meluncur pada tanggal 7 Desember 2010 ini.

Namun demikian , menurut Engadget, yang dilansir Minggu (5/12/2010), netbook ini belum dijadwalkan untuk kapan akan dilepas untuk pasar massal. Karena dari 65.000 unit netbook yang tersedia, disediakan untuk kalangan intenal Google saja.

Selain itu, OS yang mengandalkan komputasi awan sebagai penggerak utamanya ini, tampaknya masih dalam "beta, non-consumer-friendly" di beberapa negara.

Sementara itu, pengamat dari InfoWorld Woody Leonhard mencatat bahwa Google Chrome OS, jelas bertujuan untuk perusahaan bisa bertenaga dengan sistem operasi yang jauh bertenaga dengan mengandalkan cloud computing.

"Google's VP for Chrome Engineering, Linus Upson,mengklaim 60 persen dari Chrome OS bisa menggantikan mereka OS Windows," jelas Leonhard.

Fitur Proyektor Bikin iPhone 5 Menarik

CALIFORNIA - Memang Apple masih cukup lama dalam mengerjakan proyek iPhone 5 mereka, sebagai generasi terbaru dari smartphone-nya. Namun, para analisis mencoba meraba fitur apa yang menarik untuk iPhone 5 ini.

Salah satunya, menurut analisis Ticonderoga Securities, Brian White, mengatakan teknologi proyektor pico menjadi calon fitur dan teknologi yang paling menarik untuk disematkan di iPhone 5. Selain itu, dengan fitur layanan TV lokal di smartphone, mampu membuat pengguna menonton televisi dimana saja mereka inginkan.

White percaya TV digital mobile dan miniatur proyektor pico yang tertanam yang siap ditanamkan di smartphone akan menjadi nilai jual perangkat ini di masa depan.

Menurut White, fitur tersebut kemungkinan akan menjadi "calon menarik" untuk iPhone 5, yang diproyeksikan untuk dimulai digarap pada bulan Juni 2011.

"Menonton stasiun TV lokal pada smartphone bisa menjadi pilihan menarik bagi beberapa konsumen," tulis White di AppleInsider, yang okezone kutip, Minggu (5/12/2010).

"Selain itu, sebuah proyektor pico tertanam memungkinkan pengguna untuk mempresentasikan slide atau video di dinding atau permukaan lainnya dalam ukuran besar," tambahnya.

Dia menambahkan bahwa fitur tersebut juga bisa akan muncul di masa depan untuk pembaruan perangkat iPad yang sangat populer, yang akan memberikan "pengalaman lebih kaya" bagi pengguna.

Ancelotti Segera Ubah Metode Latihan

LONDON - Hasil mengecewakan kembali diraih Chelsea kala ditahan Everton di hadapan publik Stamford Bridge, Sabtu malam. Carlo Ancelotti pun mulai berpikiran untuk mengubah metode latihan skuad London Barat.

Skor akhir 1-1 atas Everton bukan saja memaksa Chelsea turun peringkat ke posisi tiga. Ini merupakan kali keempat The Blues gagal meraih poin penuh di pentas Premier League. Terakhir kali Chelsea mengemas tiga angka adalah ketika menang tipis 1-0 atas Fulham, 11 November lalu.

Sempat unggul melalui penalti Didier Drogba di babak pertama, Chelsea akhirnya harus puas berbagi angka setelah Jermaine Beckford menyamakan kedudukan, empat menit jelang full time.

Menyikapi hal ini, Don Carletto meyakini, cara terbaik membangkitkan performa anak-anak asuhnya adalah dengan mengubah metode latihan.

"Mungkin kami harus mengubah sesuatu dalam kebiasaan kami di tempat latihan. Kami harus segera memperbaiki diri," tegas Ancelotti kepada Sky Sports, Minggu (5/12/2010).

"Kini, kami tidak memiliki alasan untuk bisa tersenyum. Jika kami ingin segera berubah, kami harus bekerja keras. Saya yakin, kami pasti mengalami masa sulit, tapi tidak selama ini. Apa yang kami alami ini sudah terlalu lama," keluh mantan arsitek AC Milan.

Akun Facebook Staf Wapres Dibobol "Hacker"


JAKARTA, KOMPAS.com — Akun Facebook atau situs jejaring sosial yang dimiliki oleh Staf Khusus Wapres Bidang Perekonomian, Prof DR Mohammad Ikhsan, sejak beberapa hari ini di-hack atau dibobol oleh orang tak dikenal.

Celakanya, pembobolan itu disebut-sebut untuk melakukan penipuan kepada sejumlah pihak. Namun, bagaimana persisnya penipuan melalui pembobolan situs jejaring sosial Staf Wapres tersebut, hal itu belum bisa dirinci.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang baru dikukuhkan pekan lalu itu, hingga Sabtu (4/12/2010) siang ini, belum bisa dihubungi Kompas karena tengah berada di Amerika Serikat (AS).

Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat, yang juga Staf Khusus Bidang Media Massa, saat dihubungi membenarkan adanya pembobolan akun Facebook milik Ikhsan tersebut. Namun, Yopie menolak memberikan penjelasan perihal pembobolan dan penipuan lewat situs jejaring sosial Ikhsan.

"Jangan saya deh yang bicara, enggak enak. Hubungi saja Pak Ikhsan-nya," ujar Yopie. Yopie juga membenarkan bahwa saat Kompas mencoba mengontak Ikhsan berkali-kali—tetapi tak bisa dihubungi—sebab Ikhsan tengah berada di AS.

Dari informasi lain yang diterima Kompas, Ikhsan disebut-sebut berada di Washington DC dan New York, AS, sejak tanggal 2 Desember hingga 7 Desember mendatang.

Ditahan Everton, Chelsea Makin Terpuruk

LONDON, KOMPAS.com - Chelsea gagal menang lagi. Setelah pekan lalu ditahan Newcastle United, kini John Terry dan kawan-kawan ditahan Everton 1-1 pada lanjutan pertandingan Premier League, Sabtu (4/12/2010). "The Blues" terpaksa merosot ke peringkat tiga dengan 30 angka, tertinggal dua poin dari Arsenal di puncak klasemen.

Hasil imbang ini seakan meneruskan periode buruk Chelsea. Dalam enam pekan terakhir, "The Blues" telah kalah tiga kali. Mereka juga hanya mampu menang sekali, sisanya imbang. Maka tak heran, Chelsea yang sebelumnya begitu kokoh di puncak klasemen, lama-lama makin menurun peringkatnya.

Awal pertandingan berjalan alot. "The Blues" kesulitan membongkar pertahanan Everton. Bayangkan saja, dalam 20 menit awal tak ada satu pun tembakan tuan rumah yang mengarah ke gawang "The Toffees". Peluang terbaik hanya lahir lewat tembakan Nicolas Anelka dari luar kotak penalti di menit ke-20, itu pun masih melenceng.

Tuan rumah nyaris membuka skor di menit ke-27 andai saja tembakan lambung Terry tidak digagalkan mistar gawang. Selang 6 menit kemudian, tuan rumah kembali mengancam. Apa daya, tembakan Malouda dapat diamankan Tim Howard.

Kebuntuan tuan rumah akhirnya terpecahkan di menit ke-40. Phil Neville melakukan kesalahan fatal karena melepas back pass kepada Howard yang mampu dikejar Anelka. Howard terpaksa menabrak Anelka di kotak penalti guna menghentikan laju penyerang Perancis itu. Wasit pun menunjuk titik putih dan Drogba yang maju sebagai eksekutor sukses melesatkan gol.

Everton tampil penuh semangat di paruh kedua. Lima gelandang "The Toffees" mampu mengendalikan pertandingan dengan baik. Chelsea terus dikurung dan terpaksa bertahan total. Menit ke-61, jantung pendukung tuan rumah berdetak kencang melihat peluang Everton.

Jack Rodwell menanduk bola yang membuat Petr Cech mati gaya. Sayang, sundulan Rodwell hanya membentur mistar gawang. Selang satu menit kemudian, lagi-lagi gawang Chelsea nyaris bobol. Sial bagi Everton, keberuntungan masih berpihak kepada tuan rumah karena tandukan Phil Jagielka melebar dari gawang "The Blues".

Gol yang ditunggu-tunggu tm tamu akhirnya lahir juga di menit ke-81. Leighton Baines dari sisi kiri menerobos pertahanan Chelsea sendirian dengan melewati tiga pemain. Ia kemudian melepas umpan tarik yang ditanduk Tim Cahill ke depan gawang Cech. Bola langsung disambar Jermaine Beckford dan gol, 1-1. Skor ini bertahan hingga akhir laga.

Susunan pemain
Chelsea: Petr Cech; John Terry, Branislav Ivanovic, Ashley Cole, José Bosingwa (Paulo Ferreira 64); John Mikel Obi (Daniel Sturridge 88), Florent Malouda, Michael Essien; Nicolas Anelka, Didier Drogba, Salomon Kalou

Everton: Tim Howard; Sylvain Distin, Phil Jagielka, Leighton Baines, Phil Neville; Marouane Fellaini, Jack Rodwell, Tim Cahill, Steven Pienaar (Diniyar Bilyaletdinov 87), Seamus Coleman; Louis Saha (Jermaine Beckford 54)

Penalti Drogba Unggulkan Chelsea

LONDON, KOMPAS.com - Striker Chelsea, Didier Drogba, berhasil mencetak gol melalui titik penalti yang membuat timnya unggul 1-0 melawan Everton pada babak pertama lanjutan pertandingan Premier League, Sabtu (4/12/2010). Jika mampu mempertahankan keunggulannya, maka Chelsea akan mengudeta posisi Manchetser United dari singgasana.

Melawan Everton, menjadi laga pertama pertama John Terry setelah absen beberapa pekan. Terry dipasangkan dengan Branislav Ivanovic di lini belakang karena Alex sedang cedera.

Awal pertandingan berjalan alot. "The Blues" kesulitan membongkar pertahanan Everton. Bayangkan saja, dalam 20 menit awal tak ada satu pun tembakan tuan rumah yang mengarah ke gawang "The Toffees". Peluang terbaik hanya lahir lewat tembakan Nicolas Anelka dari luar kotak penalti di menit ke-20, itu pun masih melenceng.

Tuan rumah nyaris membuka skor di menit ke-27 andai saja tembakan lambung Terry tidak digagalkan mistar gawang. Selang 6 menit kemudian, tuan rumah kembali mengancam. Apa daya, tembakan Malouda dapat diamankan Tim Howard. Sundulan Salomon Kalou dari dalam kotak penalti di menit ke-37 juga tak menghasilkan apa-apa.

Kebuntuan tuan rumah akhirnya terpecahkan di menit ke-40. Phil Neville melakukan kesalahan fatal karena melepas back pass ke Tim Howard yang mampu dikejar Anelka. Howard terpaksa menabrak Anelka di kotak penalti guna menghentikan laju penyerang Perancis itu mencetak gol.

Wasit langsung menunjuk titik putih dan Drogba yang maju sebagai eksekutor sukses melesatkan gol.

Susunan pemain
Chelsea: Petr Cech; John Terry, Branislav Ivanovic, Ashley Cole, José Bosingwa; John Mikel Obi, Florent Malouda, Michael Essien; Nicolas Anelka, Didier Drogba, Salomon Kalou

Everton: Tim Howard; Sylvain Distin, Phil Jagielka, Leighton Baines, Phil Neville; Marouane Fellaini, Jack Rodwell, Tim Cahill, Steven Pienaar, Seamus Coleman; Louis Saha

Ancelotti Heran kepada Chelsea

LONDON - Pelatih Carlo Ancelotti mengaku heran kenapa penampilan Chelsea menurun. Meski John Terry sudah bermain, tapi timnya tak menunjukkan kualitas sebenarnya.

Chelsea sebenarnya sudah unggul saat menjamu Everton. Namun, di babak kedua penampilan mereka menurun dan terus digempur Everton, hingga akhirnya pertandingan seri 1-1.

"Penampilan kami tidak bagus. Terutama di babak kedua sangat buruk. Kami tak memainkan sepak bola kami, hanya memeragakan boa-bola panjang," keluh Ancelotti.

"Sangat sulit memahami kenapa hal ini bisa terjadi. Seharusnya, tim saya bisa bermain lebih baik," tambahnya.

Karena hasil itu, Chelsea kini berada di urutan ketiga dengan nilai 30. Mereka tertinggal dari Arsenal (32) dan Manchester United (31). (SKY)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More